CATEGORY
- Akhwat
- Al-Quran
- Aqidah
- Arsip
- Birayang
- Blogging
- Bola
- Download
- Dunia Islam
- Fenomena
- Fiqih
- Handphone
- Ikhwan
- Indonesia
- Informasi
- Inspiratif
- Intermezo
- Internet
- Islah
- Kesehatan
- Khazanah
- Komputer
- Kreatif
- Lokal
- Motivasi
- Musik
- Nasyid
- Olahraga
- Pendidikan
- Pengetahuan
- Profil
- Ragam
- Renungan
- Resensi
- Seni
- Spiritual
- Sunnah
- Tahukah Ente
- Tarbiyah
- Teknologi
- Tips Trik
- Tokoh
- Ukhuwah
- Umum
- Video
Bulan Ramadhan mendapat gelar Sayyidus Syuhur yang artinya Raja dari seluruh bulan. Karena Ramadhan dipilih Allah menjadi bulan diturunkannya Al-Quran dan pada bulan Ramadhan ada satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan yaitu Lailatul Qadr.
Beramal ibadah pada malam ini setara dengan ibadah 1000 bulan berarti sama dengan 83,3 tahun. Dimuliakannya Lailatul Qadr oleh Allah karena pada malam ini penuh dengan keberkahan sampai terbitnya fajar.
Kapan turunnya Lailatul Qadr? Ini merupakan rahasia tersembunyi, kendati nabi sudah memberikan ciri-ciri atau tanda bahwa Lailatul qodar itu ada pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan dengan bilangan ganjil. Imam Ali ra berkata, “Allah Swt menyembunyikan Lailatul Qadr dari kalian. Karena jika malam tersebut ditentukan dengan jelas, maka kalian hanya mengutamakan malam tersebut dan melupakan malam-malam lainnya.”
Diriwayatkan dari Ubadah bin Shamit r.a bahwa dia bertanya kepada Rasulullah salallahu alaihi wassalam tentang Lailatul Qadr, lalu beliau bersabda, "Dalam bulan Ramadhan inilah pada sepuluh malam terakhir, sesungguhnya pada malam ganjil, pada malam 21,23,25,27,29 atau pada malam terakhir dalam bulan Ramadhan. barangsiapa bangun (shalat) pada malam itu dengan iman dan ihtisab, maka akan diampuni dosa-dosanya, yang telah lalu. di antara tanda-tandanya adalah bahwa malam itu keadaannya terang, bersih, tenang, sunyi, tidak panas, tidak dingin, seolah-olah di situ ada bulan bercahaya, tidak ada bintang yang dilemparkan pada malam itu hingga pagi. Termasuk tanda-tandanya pula bahwa sesungguhnya pada pagi hari itu matahari akan terbit, cahayanya tidak menyengat, bagaikan bulan purnama.pada hari itu Allah mengharamkan syaitan keluar bersamanya." (HR. Ahmad dan Baihaqi).
Diantara kaum muslimin ada yang memiliki keyakinan seputar tanda-tanda Lailatul Qadr, diantaranya: pohon sujud, bangunan-bangunan tidur, air tawar berubah asin, anjing-anjing tidak menggonggong, dan beberapa tanda yang jelas bathil dan rusak karena tidak adanya dalil baik dari Al-Quran ataupun hadist yang mendukungnya.
Bagaimanakah tanda-tanda yang benar berkenaan dengan malam yang mulia ini? Nabi shallallahu’alaihi wasallam pernah mengabarkan kita di beberapa sabda beliau tentang tanda-tandanya, yaitu:
1. Udara dan suasana pagi yang tenang
Ibnu Abbas radliyallahu’anhu berkata: Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Lailatul qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah.” (Hadist Hasan)
2. Cahaya mentari lemah, cerah tak bersinar kuat keesokannya
Dari Ubay bin Ka’ab radliyallahu’anhu, bahwasanya Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Keesokan hari malam lailatul qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan.” (HR Muslim)
3. Terkadang terbawa dalam mimpi
Seperti yang terkadang dialami oleh sebagian sahabat Nabi radliyallahu’anhum.
Dari Ibnu Umar ra bahwa beberapa sahabat Nabi SAW melihat Lailatul Qadr dalam mimpi tujuh malam terakhir, maka barangsiapa mencarinya hendaknya ia mencari pada tujuh malam terakhir. (Muttafaq Alaihi)
4. Bulan nampak separuh bulatan
Abu Hurairoh radliyallahu’anhu pernah bertutur: Kami pernah berdiskusi tentang lailatul qadar di sisi Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam, beliau berkata,
“Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan.” (HR. Muslim)
5. Malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)
Sebagaimana sebuah hadits, dari Watsilah bin al-Asqo’ dari Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam:
“Lailatul qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan).” (HR. At-Thabrani)
6. Orang yang beribadah pada malam tersebut merasakan lezatnya ibadah, ketenangan hati dan kenikmatan bermunajat kepada Rabb-nya tidak seperti malam-malam lainnya.
Tanda yang terakhir ini termasuk ciri orang yang mendapat malam Lailatul Qadr, ibadahnya lebih rajin daripada sebelumnya, dan dia tidak berani mengerjakan hal-hal yang maksiat.
Kita disuruh merenung dan bermunajat di malam Lailatul Qadr bermakna bahwa untuk memperoleh berkah di malam agung itu tergantung pada usaha manusia. Karena karunia dan rahmat Ilahi tidak terbatas dan terbentang luas bagi hamba pada malam tersebut, sehingga setiap orang yang mendapatkan berkah malam Lailatul Qadr sesuai dengan kadar amalannya masing-masing. Betul?
Semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung. Amin.
Wallahu a'lam..
Beramal ibadah pada malam ini setara dengan ibadah 1000 bulan berarti sama dengan 83,3 tahun. Dimuliakannya Lailatul Qadr oleh Allah karena pada malam ini penuh dengan keberkahan sampai terbitnya fajar.
Kapan turunnya Lailatul Qadr? Ini merupakan rahasia tersembunyi, kendati nabi sudah memberikan ciri-ciri atau tanda bahwa Lailatul qodar itu ada pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan dengan bilangan ganjil. Imam Ali ra berkata, “Allah Swt menyembunyikan Lailatul Qadr dari kalian. Karena jika malam tersebut ditentukan dengan jelas, maka kalian hanya mengutamakan malam tersebut dan melupakan malam-malam lainnya.”
Diriwayatkan dari Ubadah bin Shamit r.a bahwa dia bertanya kepada Rasulullah salallahu alaihi wassalam tentang Lailatul Qadr, lalu beliau bersabda, "Dalam bulan Ramadhan inilah pada sepuluh malam terakhir, sesungguhnya pada malam ganjil, pada malam 21,23,25,27,29 atau pada malam terakhir dalam bulan Ramadhan. barangsiapa bangun (shalat) pada malam itu dengan iman dan ihtisab, maka akan diampuni dosa-dosanya, yang telah lalu. di antara tanda-tandanya adalah bahwa malam itu keadaannya terang, bersih, tenang, sunyi, tidak panas, tidak dingin, seolah-olah di situ ada bulan bercahaya, tidak ada bintang yang dilemparkan pada malam itu hingga pagi. Termasuk tanda-tandanya pula bahwa sesungguhnya pada pagi hari itu matahari akan terbit, cahayanya tidak menyengat, bagaikan bulan purnama.pada hari itu Allah mengharamkan syaitan keluar bersamanya." (HR. Ahmad dan Baihaqi).
Diantara kaum muslimin ada yang memiliki keyakinan seputar tanda-tanda Lailatul Qadr, diantaranya: pohon sujud, bangunan-bangunan tidur, air tawar berubah asin, anjing-anjing tidak menggonggong, dan beberapa tanda yang jelas bathil dan rusak karena tidak adanya dalil baik dari Al-Quran ataupun hadist yang mendukungnya.
Bagaimanakah tanda-tanda yang benar berkenaan dengan malam yang mulia ini? Nabi shallallahu’alaihi wasallam pernah mengabarkan kita di beberapa sabda beliau tentang tanda-tandanya, yaitu:
1. Udara dan suasana pagi yang tenang
Ibnu Abbas radliyallahu’anhu berkata: Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Lailatul qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah.” (Hadist Hasan)
2. Cahaya mentari lemah, cerah tak bersinar kuat keesokannya
Dari Ubay bin Ka’ab radliyallahu’anhu, bahwasanya Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Keesokan hari malam lailatul qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan.” (HR Muslim)
3. Terkadang terbawa dalam mimpi
Seperti yang terkadang dialami oleh sebagian sahabat Nabi radliyallahu’anhum.
Dari Ibnu Umar ra bahwa beberapa sahabat Nabi SAW melihat Lailatul Qadr dalam mimpi tujuh malam terakhir, maka barangsiapa mencarinya hendaknya ia mencari pada tujuh malam terakhir. (Muttafaq Alaihi)
4. Bulan nampak separuh bulatan
Abu Hurairoh radliyallahu’anhu pernah bertutur: Kami pernah berdiskusi tentang lailatul qadar di sisi Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam, beliau berkata,
“Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan.” (HR. Muslim)
5. Malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)
Sebagaimana sebuah hadits, dari Watsilah bin al-Asqo’ dari Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam:
“Lailatul qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan).” (HR. At-Thabrani)
6. Orang yang beribadah pada malam tersebut merasakan lezatnya ibadah, ketenangan hati dan kenikmatan bermunajat kepada Rabb-nya tidak seperti malam-malam lainnya.
Tanda yang terakhir ini termasuk ciri orang yang mendapat malam Lailatul Qadr, ibadahnya lebih rajin daripada sebelumnya, dan dia tidak berani mengerjakan hal-hal yang maksiat.
Doa malam Lailatul Qadr
Dari ‘Aisyah ra bahwa dia bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimana jika aku tahu suatu malam dari Lailatul Qadr, apa yang harus aku baca pada malam tersebut? Beliau bersabda: “Bacalah:
اَللّهُمَّ اِنَّكَ عَفُّوٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Artinya: Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai ampunan, maka ampunilah aku.
(Riwayat Imam Lima selain Abu Dawud)
Kita disuruh merenung dan bermunajat di malam Lailatul Qadr bermakna bahwa untuk memperoleh berkah di malam agung itu tergantung pada usaha manusia. Karena karunia dan rahmat Ilahi tidak terbatas dan terbentang luas bagi hamba pada malam tersebut, sehingga setiap orang yang mendapatkan berkah malam Lailatul Qadr sesuai dengan kadar amalannya masing-masing. Betul?
Semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung. Amin.
Wallahu a'lam..
Subscribe to:
Post Comments
(Atom)
0 comments:
Post a Comment