Salah satu yang disunnahkan Rasulullah saw kepada kaum muslimin yang laki-laki adalah memelihara jenggot. Maka tidak aneh jika sekarang para kuffar dengan keangkuhannya melabeli jenggot sebagai ciri teroris dan menyudutkan kepada mereka yang mengamalkan sunnah Rosul ini. Secara tidak langsung mereka ingin mengatakan bahwa Islam adalah teroris. Right?

 Ane sendiri termasuk yang memelihara jenggot, walaupun dengan jenggot tipis bukan berarti takut dibilang teroris tapi memang lebih cocok dengan tipe jenggot tipis. Menurut ane jenggot itu tergantung orangnya, karena tidak sedikit orang memelihara jenggot untuk kesan gaul bukan tujuan untuk mengikuti sunnah. Tapi lucunya, dari segi mode kadang orang berjenggot kenapa malah dikatakan orang yang kaku dan kurang fleksible sehingga sebagian ikhwan merasa berat untuk mengamalkannya.

Pada zaman sahabat, jenggot digunakan sebagai alat pembeda antara kaum muslimin dengan musyrikin ketika peperangan. Sehingga untuk hukum mencukur jenggot, Yusuf Al-Qordhowi membagi menjadi tiga pendapat :
  1. Haram, sebagaimana dikemukan oleh Ibnu Taimiyah dan lainnya.
  2. Makruh, sebagaimana diriwayatkan dalam Fathul Bari dari pendapat Iyadh, sedang dari selain Iyadh tidak disebutkan.
  3. Mubah, sebagaimana dikemukakan oleh sebagian ulama modern.


Berikut 7 manfaat dan hikmah dalam memelihara jenggot yang mungkin belum dikenal banyak orang. Ane kutip dari shoutussalam.com.

1.     Jenggot Untuk Kesehatan
  • Jenggot melindungi wajah dari bahan kimia berbahaya, dan polusi di udara, yang akan menyebabkan kerusakan sel, dan meningkatkan kerutan dan kulit buruk. Jadi menjaga jenggot melindungi kulit Anda dari unsur-unsur jahat, mengurangi keriput, penuaan, dan kulit buruk.
  • Jenggot menyelimuti kulit, dan melindungi kelenjar sebaceous dari terinfeksi oleh bakteri acne vulgaris, sehingga mencegah jerawat / bintik-bintik / jerawat
  • Menjaga wajah Anda lebih hangat dan melindungi Anda dari bahaya dagu.
  • Mencegah penyakit tenggorokan dan gusi.
  • Sebagian besar masalah pernapasan dicegah dengan menjaga jenggot
  • Seorang Doktor di Amerika, CHARLES HOLMES ...Menyatakan, "Saya tidak mengerti mengapa orang merasa tidak nyaman dengan jenggot Ketika orang memiliki rambut di kepala mereka lalu apa masalahnya dengan menjaga rambut di wajah. Jika seseorang kehilangan rambut pada kepala maka orang akan merasa malu tetapi mengherankan orang mencukur jenggot mereka dengan kepuasan. Sebuah jenggot panjang menyelamatkan seseorang dari dingin hingga lehernya.

2.     Budaya Orang Berpendidikan
Jenggot bukan hanya perintah dari hukum suci. Para Dokter dan filusuf bertahun-tahun lalu cenderung berpenampilan berjenggot; sebagai contoh misalnya, Charles Darwin, Louis Pastar, Abrahim Lincon dan banyak lainnya. Para ahli beladiri, shifu dan master juga berpenampilan jenggot. Hanya baru-baru ini orang mulai menghilangkannya.

3.     Lebih Punya Daya Tarik Di Mata Wanita
Dokter Daniel G. Freeman, dari University of Chicago, melakukan penelitian tentang nilai reproduksi jenggot laki-laki. Untuk menguji teorinya Dokter Freedman dan mahasiswa pascasarjana-nya meminta sekelompok mahasiswa tentang perasaan mereka tentang jenggot dengan memberi mereka kuesioner dan wawancara mereka. Selanjutnya dari mahasiswa pascasarjana tersebut mewawancarai tujuh perempuan tentang perasaan mereka terhadap laki-laki dengan jenggot.
Para siswa perempuan menilai sebuah wajah pria berjenggot sebagai lebih maskulin, mandiri, canggih dan matang dibandingkan dengan wajah laki-laki yang dicukur bersih. Mereka menyimpulkan dari studi bahwa jenggot meningkatkan "magnet lawan jenis" dan ke-attractive-an. Membuat pria lebih menarik di mata wanita. Kehadiran jenggot membuat seorang pria tampil lebih maskulin dengan perempuan, dan perempuan merasa lebih feminin ke arahnya. wow.
*Penelitian ini dilakukan oleh Dokter Freedman dalam bidang psikologi sosial menunjukkan bahwa kehadiran jenggot di wajah pria itu membuatnya lebih menarik secara seksual bagi perempuan.

4.     Persepsi Kepribadian Istimewa Bagi Para Jenggoters
Dalam edisi 1973 psikologi, Robert J. Pelligrini, seorang psikolog dari California State University menerbitkan hasil percobaan pada persepsi kepada orang dengan jenggot dan orang tidak berjenggot. Untuk melaksanakan percobaan, Pelligrini mengumpulkan delapan pemuda berjenggot usia 22-25 tahun, yang bersedia untuk mencukur jenggotnya. Semua orang secara profesional difoto di setiap keadaan berikut:
  1. Penuh jenggot
  2. Jenggot tipis
  3. berkumis
  4. Bersih dicukur
Setelah menyelesaikan sesi fotografi, ada total 32 foto yaitu empat foto dari masing-masing delapan orang. Dalam percobaan, foto-foto secara acak didistribusikan kepada subyek yang diminta untuk menilai kesan pertama mereka berdasarkan sejumlah ciri-ciri kepribadian. Subyek yang dievaluasi foto dikompromikan 64 laki-laki dan 64 mahasiswa psikologi perempuan. Oleh karena itu, setiap foto dinilai oleh dua laki-laki dan dua perempuan.
Hasil penelitian Pelligrini ini menunjukkan dengan korelasi umumnya positif antara jumlah rambut pada wajah seseorang, dengan persepsi sebagai maskulin, tampan, dominan, matang, berani, bebas, non-confirming, lebih sehat dan menarik.

5.     Jauhi Maksiat Karena Berjenggot
Manfaat lain dari janggut adalah bahwa hal itu menyelamatkan orang dari dosa. Sebagai contoh Anda dapat mengubah pakaian Anda dan menjadi salah satu orang umum, namun, jenggot membedakan dari muslim taat dan tidak. Jadi seseorang akan berpikir dua kali sebelum pergi ke suatu tempat yang dilarang. Selain itu, orang lain akan berpikir dua kali juga untuk mengajak anda bermaksiat. Pasti ada rasa malu dalam hati seseorang untuk melakukan hal buruk. Oleh karena itu, jika ingin mengajak orang lain, ia akan cenderung untuk mengajak orang yang senasib, alias sama-sama gak beres, yang lebih bisa menerima keadaannya.

6.     Efesiensi Waktu Anda Hingga 139 Hari
Berapa total wakt u yang dihabiskan oleh seorang pria dalam seumur hidup nya untuk mencukur jenggot? Dr Herbert Mescon dari Boston University melakukan penelitian untuk memberikan jawaban dari pertanyaan ini. Dr Mescon menghitung bahwa jika remaja mulai mencukur pada saat 15 tahun, maka dalam usianya ke 55 atau lebih, ia cenderung menghabiskan sekitar 3350 jam (yang setara dengan sekitar 139 hari penuh) pada tugas ini dalam hidupnya . Itu adalah jumlah yang luar biasa , yang secara harfiah berjalan sia-sia. Anda dapat memanfaatkannya untuk menghasilkan uang yang banyak. Seseorang justru menghabiskan uangnya pada produk untuk mencukur (pisau cukur, gel cukur, lotion cukur dll).

7. Identitas Bahwa Anda Adalah Pria.
Anda dapat dipastikan bukan wanita karena berjenggot. Karena sudah sangat jelas bahwa hormon yang dimiliki wanita tidak menstimulasi pertumbuhan jenggot. Kumis masih dimungkinkan. Banyak wanita yang memiliki bulu tipis di atas bibirnya walau tidak setebal milik pria.
Bukan hanya identitas sebagai pria, tapi juga identitas bahwa anda pria normal. Sebabnya, kebanyakan gay benci terhadap jenggotnya. Ketika mencari pasangannya, ia akan yakin orang berjenggot bukanlah bangsanya. Oleh karena itu, anda selamat dari gangguan gay, dengan anda memelihara jenggot.

Semoga bermanfaat dan dapat menambah semangat ikhwah semua sebagai kaum muslimin sehingga selalu istiqamah dalam mengamalkan salah satu sunnah ini. Wallahu a'lam.


1 comment:

JOIN US