CATEGORY
- Akhwat
- Al-Quran
- Aqidah
- Arsip
- Birayang
- Blogging
- Bola
- Download
- Dunia Islam
- Fenomena
- Fiqih
- Handphone
- Ikhwan
- Indonesia
- Informasi
- Inspiratif
- Intermezo
- Internet
- Islah
- Kesehatan
- Khazanah
- Komputer
- Kreatif
- Lokal
- Motivasi
- Musik
- Nasyid
- Olahraga
- Pendidikan
- Pengetahuan
- Profil
- Ragam
- Renungan
- Resensi
- Seni
- Spiritual
- Sunnah
- Tahukah Ente
- Tarbiyah
- Teknologi
- Tips Trik
- Tokoh
- Ukhuwah
- Umum
- Video
Meski menjalin hubungan diplomatik Indonesia dengan Israel sulit dilakukan, namun kerjasama rahasia kedua negera telah berlangsung cukup intens. Agar tidak mendapatkan reaksi keras, pendekatan non-politis menjadi pilihan. Yakni melalui kerjasama perdagangan, intelijen, teknologi, dan kemanusiaan seperti masalah kesehatan.
Sebagai negeri dengan penduduk Islam terbesar di dunia, pengakuan Indonesia terhadap negara Israel sangat penting bagi bangsa Zionis itu. Namun hal itu mustahil, karena Indonesia menentang segala bentuk penjajahan. Termasuk penjajahan yang dilakukan Israel terhadap Palestina.
Publik tidak tahu bahwa RI sering bertransaksi dengan israel walaupun tidak punya hubungan diplomatik. Berikut diungkapkan beberapa skandal hubungan RI-Israel yang tidak di ketahui publik.
Operasi Gelap Pertama
Operasi Alpha kode "Merpati" pembelian 32 pesawat tempur A-4 Skyhawk. Mayjen Benny Moerdani saat itu yang memimpin langsung operasi tersebut. Kata-kata Moerdani pada waktu briefing adalah: "Misi ini adalah misi rahasia, maka yang merasa ragu-ragu, silahkan kembali sekarang juga. Kalau misi ini gagal, negara tidak akan pernah mengakui kewarganegaraan kalian".
Ya, saat itu memang Indonesia harus menghadapi operasi militer lanjutan di Timor Timur dan kekurangan pesawat tempur. Skenario mereka waktu itu adalah berpura-pura latihan terbang di Amerika padahal mereka menuju pangkalan Israel. Di Israel, pangkalan tidak pernah memiliki nama pasti. Nama pangkalan hanya berupa angka dan bisa berubah.
Bisa saja nama pangkalan itu adalah base number nine di hari tertentu, namun esoknya bisa diganti dengan angka lain. Selama 4 bulan kesepuluh pilot AU melaksanakan kegiatan pelatihan agar mampu mengendalikan pesawat A-4 Skyhawk. Mereka di latih oleh pilot Israeli Air Force (IAF) agar mampu mengoperasikan pesawat A-4 Skyhawk sebagai alat perang! Latihan terbang berakhir tanggal 20 Mei 1980 dengan dihadiri oleh beberapa pejabat militer Indonesia dengan berpakaian sipil.
Cukup aneh bukan? Untuk negara yang tidak ada hubungan diplomatik tapi beberapa pejabatnya bisa hadir di Israel? Selesai pendidikan di Israel, mereka tidak langsung pulang ke Indonesia, namun diterbangkan dulu ke New York. Para pilot AU sengaja dikirim kesana untuk bisa melupakan kenangan tentang Israel.
Di Yuma, Arizona, mereka telah diskenariokan masuk latihan di pangkalan US Marine Corps (USMC), Yuma Air Station. Mereka wajib berfoto, seakan-akan baru diwisuda sebagai penerbang A-4USMC, sekaligus menerima ijasah versi USMC tujuan wajib berfoto sebagai penguat kamuflase intelijen, bahwa mereka memang dididik di AS!
Tanggal 4 Mei 1980, persis sehari sebelum pesawat C-5 Galaxy USAF mendarat di Lanud Iswahyudi, Madiun yang mengangkut F-5 E/F Tiger II, turunlah paket A-4 Skyhawk gelombang pertama, terdiri dua pesawat single seater dan dua double seater tiba di Tanjung Priok. Pesawat-pesawat tersebut diangkut dengan kapal laut langsung dari Israel, dibalut memakai plastik pembungkus, cocoon berlabel F-5.
Dengan demikian, seakan-akan satu paket proyek kiriman pesawat terbang namun diangkut dengan media transportasi berbeda. Last but not least, gelombang demi gelombang pesawat A-4 akhirnya datang ke Indonesia setiap lima minggu. Lalu semuanya lengkap sekitar bulan September 1980.
Operasi Gelap Kedua
Dari nomor telepon 0811.99.xxxx (8 Mei 2007, Pada Pukul 21.57.54) "I'm still in Madrid, Praying, Praying, Praying". Itu adalah sms dari komjen GM yang mengadakan pertemuan rahasia di spanyol dengan Pengusaha yang menyediakan alat penyadap dari Israel yang mengeluh banyaknya upeti setoran yang harus dikeluarkan jika hendak melakukan investasi ke Indonesia. GM diduga terlibat dalam kasus korupsi pembelian alat penyadap buatan Israel yang digunakan Tim Anti Teror POLRI. Oke, ternyata cukup banyak transaksi yang tidak diketahui publik untuk sebuah negara yang tidak punya hubungan diplomatik!
Pagi hari di Sabtu pertama Oktober 2005. Perwira piket di desk Asia markas besar Mossad di Tel Aviv menerima email. Email dari agen lapangannya di Jakarta. Pesannya: Bali kembali diserang bom bunuh diri! Informasi yang sampai begitu cepat di markas besar dinas intelejen luar negeri Israel, Mossad, membuktikan satu hal betapa efisiennya kerja mata-mata Mossad yang di tempatkan di Jakarta!
Mossad merekrut banyak 'sayanim' di sejumlah negara, terutama negara Muslim atau mayoritas penduduknya Muslim. Sayanim adalah orang Yahudi yang tinggal di suatu negara yang secara sukarela memberikan informasi kepada Mossad. Sejarah keberadaan keturunan Yahudi di Indonesia dimulai sejak Belanda menjajah negeri ini. Seorang sayanim (informan) Mossad di Jawa Timur menghubungi perwira pengendalinya tentang hal mencurigakan di Batu,Malang. Ya informan itu menceritakan tentang Azhari dan Noordin M Top!
Setelah memastikan bahwa memang Azhari dan kelompoknya ada di rumah itu. Mata-mata Mossad tersebut segera melakukan sambungan telepon ke Kedutaan Israel di India.
Lalu, Kementerian Luar Negeri India diberitahu yang kemudian mengontak sejawatnya di Jakarta. Dan operasi penyergapan pun dilakukan pada awal November 2005 berkat informasi Mossad. Dalam penyergapan itu Azhari tewas dan Noordin M Top tidak ditemukan.Terlalu 'mesra' kah untuk negara yang tidak punya hubungan diplomatik dgn kita?
Siapa Saja Jaringan Israel di Indonesia?
Sejatinya banyak orang Indonesia yang menjadi bagian dari jaringan Zionis-Israel. Anehnya justeru yang banyak membangun “connection” (hubungan jaringan) dengan Zionis-Israel dari kalangan tokoh-tokoh Islam di Indonesia.
Kalau beberapa hari lalu, di dunia Arab geger, dan bahkan parlemen Mesir mengajukan resolusi, yang mengecam dan menginginkan agar Mufti Al-Azhar Dr. Ali Juma’ah dipecat sebagai Mufti Al-Azhar, karena melakukan kunjungan ke Jerusalem. Di mana Jerusalem masih dibawah pendudukan Zionis-Israel. Kunjungan Ali Juma’ah itu, dinilai memberikan legitimasi (pembenaran) atas pendudukan dan penjajahan Jerusalem oleh Zionis-Israel.
Sekarang ada orang-orang Indonesia menghadiri hari ulang tahun kemerdekaan Zionis-Israel di Singapura. Menghadiri kemerdekaan Zionis-Israel itu, secara de facto dan de jure, memberikan pengakuan eksistensi Zionis-Israel atas pendudukan tanah Palestina, yang dirampasnya sejak sebelum kemerdekaan tahun 1948, dan kemudian menjadi tanah airnya, sesudah membunuh, menghancurkan bangsa Palestina, serta mengusirnya dari tanah kelahiran mereka.
Memang bukan sekali ini kunjungan orang Indonesia ke Kedutaan Israel di Singapura. Sudah sangat sering. Karena Singapura menjadi pintu bagi orang, kelompok yang ingin menjadi bagian kepentingan Zionis-Israel di Asia ini.
Jerusalem Post, 8 Desember 2007, pernah memberitakan kunjungan lima orang tokoh yang mewakili Ormas Islam menemui Presiden Shimon Peres. Para tokoh Ormas Islam itu menghabiskan waktu selama seminggu di Israel. Mereka bertemu dengan berbagai tokoh puncak negeri Zionis-Israel, termasuk Presiden Israel Shimon Peres.
Bahkan, klaim Jerusalem Post itu, kelima tokoh itu mewakili Ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdathul Ulama dan Muhammadiyah. Kunjungan mereka ke negeri Zionis itu, disponsori oleh Simon Wiesanthal Center dan LibForAll Foundation..
Tokoh Muhammadiyah yang pernah berkunjung ke Israel diantaranya Syafiq Mugni, Ketua Umum Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur. Dari PP Muhammdiyah Dr. Habib Cirzin pernah pula berkunjung ke Israel.
Syafiq Mugni Ketua Umum Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, saat bertemu dengan Shimon Peres menghadiahkan kepada Peres sebuah tutup kepala yang dikenal bernama ''kippa'' bertuliskan kata "shalom", yang dalam bahasa Ibrani artinya ''kedamaian''. Para tamu Indonesia itu tampak gembira sekali ketika Peres langsung memasang kippa tersebut di kepalanya.
Selanjutnya, mereka melanjutkan pembicaraan seputar berbagai topik termasuk ekonomi, politik, agama dan perayaan hari jadi Israel ke 60 bulan Mei 2008 mendatang. Bahkan, kemungkinan membuka hubungan diplomatik antara Indonesia-Israel.
Shimon Peres menyatakan, Israel berbahagia bisa berhubungan dengan Indonesia serta mengundang para pemimpinnya. Peres akan mengundang kembali para tokoh Indonesia untuk doa perdamaian di saat Negeri Zionis ini akan memperingati hari jadinya ke 60 nanti bulan Mei 2008. Dalam kesempatan itu, Peres juga mengatakan, musuh Israel bukanlah Islam, tapi "teror", ucapnya.
Syafiq Mugni dalam kesempatan itu menjelaskan tentang Indonesia menyangkut perkembangan ekonominya, demokrasi dan sistem kependidikannya. Menurut Syafiq, dirinya berharap Muslim Indonesia semakin toleran, meski sebagaian juga masih ada yang menentang demokrasi. Sementara itu, Wakil NU Abdul A'la mengakui masih ada kelompok kecil "ekstrimis" Muslim di Indonesia.
Ditemani Kepala Wiesenthal Center Associate, Rabbi Abraham CooPeres dan CEO, LibForAll Foundation, C.C. Holland Taylor, delegasi Ormas NU dan Muhammadiyah ikut serta dalam suatu upacara cahaya lilin Hanukka yang diikuti dengan tarian di Hesder Yeshiva di Kiryat Shmona.
LibForAll Foundation disebut-sebut lembaga Zionis yang berkedok "Liberalisme dan Pluralisme" di Indonesia. Kelompok LibForAll Foundation, di Indonesia banyak berhubungan dan berkolaborasi dengan berbagai Ormas Islam, yang tujuannya membangun hubungan lebih inten dengan Zionis-Israel.
Di masa pemerintahan Abdurrahman Wahid, lebih jauh langkah-langkah yang akan dijalankannya. Termasuk akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Wahid bertemu dengan Presiden Shimon Peres, dan bahkan Abdurrahman Wahid menjadi anggota Yayasan Institute Shimon Peres.
Tokoh yang mendapatkan julukan dari Presiden SBY sebagai “bapak” pluralisme itu, pernah mendapatkan hadiah "Medal of Valor" (medali keberanian) dari Yahudi Internasional di Kalifornia, Amerika Serikat. Upacara itu sangat meriah, berlangsung di Beverly Wilshire Hotel, 9500, Wilshire Blvd, Beverly Hills, Los Angeles, California, 6 Mei 2008.
Saat pemberian hadiahnya itu, dihadiri seluruh tokoh-tokoh terkemuka Yahudi dari seluruh Amerika, termasuk bintang terkemuka Amerika Will Smith. Begitulah kisah bagaimanan Israel “connection” berada di Indonesia.
Tetapi, jaringan Israel “connection” sudah sangat luas di Indonesia, termasuk dari kalangan militer. Di zamannya Jenderal Benny Murdani, militer Indonesia mempunyai hubungan dekat dengan Zionis-Israel, seperti digambarkan dalam buku biografinya Jenderal Sumitro.
Walaupun Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, tetapi hubungan berjalan di segala bidang. Termasuk di bidang perdagangan dan teknologi. Pernah diributkan bagiamana perusahaan Israel memenangkan tender perusahaan telekomunikasi di Indonesia. Jadi jaringan Israel “connection” sudah sangat jauh dan lama.
Kedatangan sejumlah warga negara Indonesia dalam upacaya hari ulang tahun kemerdekaan negeri Zionis-Israel di Singapura itu, hanya puncak gunung es. Di Manado terdapat Sinagog, yang menjadi tempat berkumpulnya, jaringan Israel “connection” di Indonesia.
Demikian beberapa skandal RI-Israel yang tidak banyak di ketahui publik. Wallahu’alam.
Referensi:
- http://chirpstory.com/li/17787
- http://voa-islam.com/news/opini/2012/05/01/18885/siapa-saja-jaringan-israel-di-indonesia/
- http://majalah.hidayatullah.com/?p=2043
- http://blog.umy.ac.id/juwainimannan/2012/11/20/207/
Sebagai negeri dengan penduduk Islam terbesar di dunia, pengakuan Indonesia terhadap negara Israel sangat penting bagi bangsa Zionis itu. Namun hal itu mustahil, karena Indonesia menentang segala bentuk penjajahan. Termasuk penjajahan yang dilakukan Israel terhadap Palestina.
Publik tidak tahu bahwa RI sering bertransaksi dengan israel walaupun tidak punya hubungan diplomatik. Berikut diungkapkan beberapa skandal hubungan RI-Israel yang tidak di ketahui publik.
Operasi Gelap Pertama
Operasi Alpha kode "Merpati" pembelian 32 pesawat tempur A-4 Skyhawk. Mayjen Benny Moerdani saat itu yang memimpin langsung operasi tersebut. Kata-kata Moerdani pada waktu briefing adalah: "Misi ini adalah misi rahasia, maka yang merasa ragu-ragu, silahkan kembali sekarang juga. Kalau misi ini gagal, negara tidak akan pernah mengakui kewarganegaraan kalian".
Ya, saat itu memang Indonesia harus menghadapi operasi militer lanjutan di Timor Timur dan kekurangan pesawat tempur. Skenario mereka waktu itu adalah berpura-pura latihan terbang di Amerika padahal mereka menuju pangkalan Israel. Di Israel, pangkalan tidak pernah memiliki nama pasti. Nama pangkalan hanya berupa angka dan bisa berubah.
Bisa saja nama pangkalan itu adalah base number nine di hari tertentu, namun esoknya bisa diganti dengan angka lain. Selama 4 bulan kesepuluh pilot AU melaksanakan kegiatan pelatihan agar mampu mengendalikan pesawat A-4 Skyhawk. Mereka di latih oleh pilot Israeli Air Force (IAF) agar mampu mengoperasikan pesawat A-4 Skyhawk sebagai alat perang! Latihan terbang berakhir tanggal 20 Mei 1980 dengan dihadiri oleh beberapa pejabat militer Indonesia dengan berpakaian sipil.
Cukup aneh bukan? Untuk negara yang tidak ada hubungan diplomatik tapi beberapa pejabatnya bisa hadir di Israel? Selesai pendidikan di Israel, mereka tidak langsung pulang ke Indonesia, namun diterbangkan dulu ke New York. Para pilot AU sengaja dikirim kesana untuk bisa melupakan kenangan tentang Israel.
Di Yuma, Arizona, mereka telah diskenariokan masuk latihan di pangkalan US Marine Corps (USMC), Yuma Air Station. Mereka wajib berfoto, seakan-akan baru diwisuda sebagai penerbang A-4USMC, sekaligus menerima ijasah versi USMC tujuan wajib berfoto sebagai penguat kamuflase intelijen, bahwa mereka memang dididik di AS!
Tanggal 4 Mei 1980, persis sehari sebelum pesawat C-5 Galaxy USAF mendarat di Lanud Iswahyudi, Madiun yang mengangkut F-5 E/F Tiger II, turunlah paket A-4 Skyhawk gelombang pertama, terdiri dua pesawat single seater dan dua double seater tiba di Tanjung Priok. Pesawat-pesawat tersebut diangkut dengan kapal laut langsung dari Israel, dibalut memakai plastik pembungkus, cocoon berlabel F-5.
Dengan demikian, seakan-akan satu paket proyek kiriman pesawat terbang namun diangkut dengan media transportasi berbeda. Last but not least, gelombang demi gelombang pesawat A-4 akhirnya datang ke Indonesia setiap lima minggu. Lalu semuanya lengkap sekitar bulan September 1980.
Operasi Gelap Kedua
Dari nomor telepon 0811.99.xxxx (8 Mei 2007, Pada Pukul 21.57.54) "I'm still in Madrid, Praying, Praying, Praying". Itu adalah sms dari komjen GM yang mengadakan pertemuan rahasia di spanyol dengan Pengusaha yang menyediakan alat penyadap dari Israel yang mengeluh banyaknya upeti setoran yang harus dikeluarkan jika hendak melakukan investasi ke Indonesia. GM diduga terlibat dalam kasus korupsi pembelian alat penyadap buatan Israel yang digunakan Tim Anti Teror POLRI. Oke, ternyata cukup banyak transaksi yang tidak diketahui publik untuk sebuah negara yang tidak punya hubungan diplomatik!
Pagi hari di Sabtu pertama Oktober 2005. Perwira piket di desk Asia markas besar Mossad di Tel Aviv menerima email. Email dari agen lapangannya di Jakarta. Pesannya: Bali kembali diserang bom bunuh diri! Informasi yang sampai begitu cepat di markas besar dinas intelejen luar negeri Israel, Mossad, membuktikan satu hal betapa efisiennya kerja mata-mata Mossad yang di tempatkan di Jakarta!
Mossad merekrut banyak 'sayanim' di sejumlah negara, terutama negara Muslim atau mayoritas penduduknya Muslim. Sayanim adalah orang Yahudi yang tinggal di suatu negara yang secara sukarela memberikan informasi kepada Mossad. Sejarah keberadaan keturunan Yahudi di Indonesia dimulai sejak Belanda menjajah negeri ini. Seorang sayanim (informan) Mossad di Jawa Timur menghubungi perwira pengendalinya tentang hal mencurigakan di Batu,Malang. Ya informan itu menceritakan tentang Azhari dan Noordin M Top!
Setelah memastikan bahwa memang Azhari dan kelompoknya ada di rumah itu. Mata-mata Mossad tersebut segera melakukan sambungan telepon ke Kedutaan Israel di India.
Lalu, Kementerian Luar Negeri India diberitahu yang kemudian mengontak sejawatnya di Jakarta. Dan operasi penyergapan pun dilakukan pada awal November 2005 berkat informasi Mossad. Dalam penyergapan itu Azhari tewas dan Noordin M Top tidak ditemukan.Terlalu 'mesra' kah untuk negara yang tidak punya hubungan diplomatik dgn kita?
Siapa Saja Jaringan Israel di Indonesia?
Sejatinya banyak orang Indonesia yang menjadi bagian dari jaringan Zionis-Israel. Anehnya justeru yang banyak membangun “connection” (hubungan jaringan) dengan Zionis-Israel dari kalangan tokoh-tokoh Islam di Indonesia.
Kalau beberapa hari lalu, di dunia Arab geger, dan bahkan parlemen Mesir mengajukan resolusi, yang mengecam dan menginginkan agar Mufti Al-Azhar Dr. Ali Juma’ah dipecat sebagai Mufti Al-Azhar, karena melakukan kunjungan ke Jerusalem. Di mana Jerusalem masih dibawah pendudukan Zionis-Israel. Kunjungan Ali Juma’ah itu, dinilai memberikan legitimasi (pembenaran) atas pendudukan dan penjajahan Jerusalem oleh Zionis-Israel.
Sekarang ada orang-orang Indonesia menghadiri hari ulang tahun kemerdekaan Zionis-Israel di Singapura. Menghadiri kemerdekaan Zionis-Israel itu, secara de facto dan de jure, memberikan pengakuan eksistensi Zionis-Israel atas pendudukan tanah Palestina, yang dirampasnya sejak sebelum kemerdekaan tahun 1948, dan kemudian menjadi tanah airnya, sesudah membunuh, menghancurkan bangsa Palestina, serta mengusirnya dari tanah kelahiran mereka.
Memang bukan sekali ini kunjungan orang Indonesia ke Kedutaan Israel di Singapura. Sudah sangat sering. Karena Singapura menjadi pintu bagi orang, kelompok yang ingin menjadi bagian kepentingan Zionis-Israel di Asia ini.
Jerusalem Post, 8 Desember 2007, pernah memberitakan kunjungan lima orang tokoh yang mewakili Ormas Islam menemui Presiden Shimon Peres. Para tokoh Ormas Islam itu menghabiskan waktu selama seminggu di Israel. Mereka bertemu dengan berbagai tokoh puncak negeri Zionis-Israel, termasuk Presiden Israel Shimon Peres.
Bahkan, klaim Jerusalem Post itu, kelima tokoh itu mewakili Ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdathul Ulama dan Muhammadiyah. Kunjungan mereka ke negeri Zionis itu, disponsori oleh Simon Wiesanthal Center dan LibForAll Foundation..
Tokoh Muhammadiyah yang pernah berkunjung ke Israel diantaranya Syafiq Mugni, Ketua Umum Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur. Dari PP Muhammdiyah Dr. Habib Cirzin pernah pula berkunjung ke Israel.
Syafiq Mugni Ketua Umum Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, saat bertemu dengan Shimon Peres menghadiahkan kepada Peres sebuah tutup kepala yang dikenal bernama ''kippa'' bertuliskan kata "shalom", yang dalam bahasa Ibrani artinya ''kedamaian''. Para tamu Indonesia itu tampak gembira sekali ketika Peres langsung memasang kippa tersebut di kepalanya.
Selanjutnya, mereka melanjutkan pembicaraan seputar berbagai topik termasuk ekonomi, politik, agama dan perayaan hari jadi Israel ke 60 bulan Mei 2008 mendatang. Bahkan, kemungkinan membuka hubungan diplomatik antara Indonesia-Israel.
Shimon Peres menyatakan, Israel berbahagia bisa berhubungan dengan Indonesia serta mengundang para pemimpinnya. Peres akan mengundang kembali para tokoh Indonesia untuk doa perdamaian di saat Negeri Zionis ini akan memperingati hari jadinya ke 60 nanti bulan Mei 2008. Dalam kesempatan itu, Peres juga mengatakan, musuh Israel bukanlah Islam, tapi "teror", ucapnya.
Syafiq Mugni dalam kesempatan itu menjelaskan tentang Indonesia menyangkut perkembangan ekonominya, demokrasi dan sistem kependidikannya. Menurut Syafiq, dirinya berharap Muslim Indonesia semakin toleran, meski sebagaian juga masih ada yang menentang demokrasi. Sementara itu, Wakil NU Abdul A'la mengakui masih ada kelompok kecil "ekstrimis" Muslim di Indonesia.
Ditemani Kepala Wiesenthal Center Associate, Rabbi Abraham CooPeres dan CEO, LibForAll Foundation, C.C. Holland Taylor, delegasi Ormas NU dan Muhammadiyah ikut serta dalam suatu upacara cahaya lilin Hanukka yang diikuti dengan tarian di Hesder Yeshiva di Kiryat Shmona.
LibForAll Foundation disebut-sebut lembaga Zionis yang berkedok "Liberalisme dan Pluralisme" di Indonesia. Kelompok LibForAll Foundation, di Indonesia banyak berhubungan dan berkolaborasi dengan berbagai Ormas Islam, yang tujuannya membangun hubungan lebih inten dengan Zionis-Israel.
Di masa pemerintahan Abdurrahman Wahid, lebih jauh langkah-langkah yang akan dijalankannya. Termasuk akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Wahid bertemu dengan Presiden Shimon Peres, dan bahkan Abdurrahman Wahid menjadi anggota Yayasan Institute Shimon Peres.
Tokoh yang mendapatkan julukan dari Presiden SBY sebagai “bapak” pluralisme itu, pernah mendapatkan hadiah "Medal of Valor" (medali keberanian) dari Yahudi Internasional di Kalifornia, Amerika Serikat. Upacara itu sangat meriah, berlangsung di Beverly Wilshire Hotel, 9500, Wilshire Blvd, Beverly Hills, Los Angeles, California, 6 Mei 2008.
Saat pemberian hadiahnya itu, dihadiri seluruh tokoh-tokoh terkemuka Yahudi dari seluruh Amerika, termasuk bintang terkemuka Amerika Will Smith. Begitulah kisah bagaimanan Israel “connection” berada di Indonesia.
Tetapi, jaringan Israel “connection” sudah sangat luas di Indonesia, termasuk dari kalangan militer. Di zamannya Jenderal Benny Murdani, militer Indonesia mempunyai hubungan dekat dengan Zionis-Israel, seperti digambarkan dalam buku biografinya Jenderal Sumitro.
Walaupun Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, tetapi hubungan berjalan di segala bidang. Termasuk di bidang perdagangan dan teknologi. Pernah diributkan bagiamana perusahaan Israel memenangkan tender perusahaan telekomunikasi di Indonesia. Jadi jaringan Israel “connection” sudah sangat jauh dan lama.
Kedatangan sejumlah warga negara Indonesia dalam upacaya hari ulang tahun kemerdekaan negeri Zionis-Israel di Singapura itu, hanya puncak gunung es. Di Manado terdapat Sinagog, yang menjadi tempat berkumpulnya, jaringan Israel “connection” di Indonesia.
Demikian beberapa skandal RI-Israel yang tidak banyak di ketahui publik. Wallahu’alam.
Referensi:
- http://chirpstory.com/li/17787
- http://voa-islam.com/news/opini/2012/05/01/18885/siapa-saja-jaringan-israel-di-indonesia/
- http://majalah.hidayatullah.com/?p=2043
- http://blog.umy.ac.id/juwainimannan/2012/11/20/207/
Labels:Dunia Islam,Informasi
Subscribe to:
Post Comments
(Atom)
0 comments:
Post a Comment