Dalam menggoda manusia, syetan memiliki berbagai cara dan strategi yang sangat halus. Dan yang sering dipakai adalah dengan memanfaatkan hawa nafsu. Syetan seakan mengetahui kecenderungan nafsu kita, dia terus berusaha agar manusia keluar dari garis yang telah ditentukan Allah. Salah satunya adalah dengan berusaha melepaskan hijab atau pakaian muslimah.

Posting ini sempat tertunda pada bulan Ramadhan tadi (11/08/2012), ketika ane nonton sebuah acara yang sangat inspiratif yaitu Chatting Bersama YM di ANTV yang dipandu oleh Ustadz Yusuf Mansur. Program yang sengaja ane tunggu-tunggu hampir tiap malam selesai tilawah. Karena acaranya belum mulai, sambil menunggu ane coba pindah ke saluran TV lain. Ternyata ada siaran langsung bertajuk islami juga, diselenggarakan salah satu badan pengelola zakat. Pada acara tersebut menampilkan kelompok nasyid (perempuan) sebagai hiburan. Seperti biasa, nasyid berisikan pesan-pesan Islam lewat lirik lagu, tapi yang menjadi perhatian ane adalah pakaian yang dikenakan para penyanyi. Masih mending menggunakan jilbab gaul, tapi bawahannya menggunakan stocking ketat kelihatan sampai atas lutut. Nah, ini mau nyanyi atau menari balet? Padahal yang dibawakan adalah lagu semangat jihad berjudul Intifadha dari album Tim Nasyid Saujana. Beda lagi dengan kelompok penyanyi berikutnya, pakaiannya memang syar'i karena cukup longgar tapi sayang bagian atas antingnya kliwer-kliwer tentunya kelihatan sama telinga, sepertinya sengaja dikeluarkan dari jilbab biar terlihat modis. Gubrak!

Mungkin contoh diatas cukup mewakili bagaimana gambaran muslimah zaman sekarang yang menjadi korban fashion. Inilah parahnya jika media telivisi yang menjadi tren centernya sudah mengabaikan hal-hal yang lebih urgen. Sehingga tidak matching antara tujuan dengan aplikasinya, seolah-olah sudah islami padahal belum syar'i. Berarti secara tidak langsung menelanjangi kaum wanita dengan perlahan-lahan, tidak terasa, bahkan mereka tidak sadar mendapat rayuan bisikan syetan. Karena inilah tahapan awal syetan merusak kaum perempuan, tahap pakaian masih tetap utuh dan panjang, Tapi mode, corak, potongan dan bahan yang dibuat berbeda dengan hijab syar’i yang sebenarnya, hingga nanti berhasil membisikkan rayuannya pada tahap berikutnya.


Dengan beberapa editan ane mengutip dari muslimdaily.net sebagai sumbernya. Berikut bisikan-bisikan halus syetan sebagai langkah untuk melepas pakaian seorang muslimah:

1. Ukhti, hijab itu cuma budaya ko..
Dulu ane pernah membaca buku tentang hijab tapi menurut pandangan kaum Liberal, mereka mencoba menghilangkan definisi hijab dengan menganggap hijab hanyalah kebudayaan yang tidak ada kaitannya dengan kewajiban agama. Maka disinilah celah pertama syetan, dengan membisikkan kepada para perempuan bahwa tidak ada pakaian syar’i, pakaian dengan apa pun bentuk dan namanya tetap pakaian. Yang ada hanyalah budaya dalam berpakaian, atau berpakaian ala budaya tertentu. Akibatnya, ketika zaman telah berubah, atau kebudayaan manusia telah berganti, maka tidak ada masalah jika pakaian ikut ganti juga. Demikian pula ketika seseorang berpindah dari suatu negeri ke negeri yang lain, maka harus menyesuaikan diri dengan pakaian penduduknya. Maka tidak heran jika istri dan anak perempuan para kaum liberal tidak mengenakan jilbab. Inilah bahayanya ketika hijab dianggap sebagai budaya, berbeda halnya jika seorang perempuan berkeyakinan, bahwa hijab adalah pakaian syar’i (identitas keislaman), dan memakainya adalah ibadah bukan sekadar mode (fashion). Hidup kapan pun, dan di mana pun, maka hijab syar’i tetap dipertahankan.

2. Ah.. Buka tangan doang
Jika tahap pertama masih belum mempan karena seorang muslimah masih bertahan dengan prinsip hijabnya, maka syetan beralih dengan strategi yang lebih halus dengan membuka bagian tangan. Karena biasanya telapak tangan sudah biasa terbuka, maka syetan membisikkan kepada para perempuan agar sedikit meningkatkan model yakni membuka bagian hasta (antara siku hingga telapak tangan). “Ah tidak apa-apa, kan masih pakai jilbab dan pakai baju panjang lagi?” Begitu bisikan syetan. Dan benar perempuan itu akhirnya memakai pakaian model baru yang menampakkan tangannya, dan ternyata para lelaki melihatnya juga seperti biasa saja. Maka syetan berbisik, “Tu.. tidak apa-apa kan?”

3. Coba angkat ujung jilbabnya..
Setelah menampakkan tangan menjadi kebiasaan, maka datanglah syetan untuk membisikkan hal yang baru lagi agar membuka leher dan dada. “Kini buka tangan sudah menjadi lumrah, maka perlu ada peningkatan model pakaian yang lebih maju lagi, yakni angkatlah ujung jilbab yang menjulur ke bawah itu dan lilitkan ke leher. Atau angkat ujung jilbab dan letakkan di kepala". Ketika seorang perempuan menurutinya ada dua hal yang mulai terbuka, yakni leher bagian bawah dan dada bagian atas. Eit, tapi jangan sebut sebagai pakaian terbuka, hanya sekadar sedikit untuk mendapatkan hawa, agar tidak panas. Kata syetan, “Cobalah! Orang pasti tidak akan peduli, sebab hanya sebagian kecil saja yang terbuka“.

4. Klo ketat lebih modis deh..
Syetan berbisik lagi agar mempersempit ukuran pakaian, “Pakaianmu hanya gitu-gitu saja, kayak ndak punya selera aja?”
“Tapi apa ya?” pikir perempuan itu.
"Kasih tau ga ya????"
“Banyak kain yang agak tipis, lalu bentuknya dibuat yang agak ketat biar lebih indah dipandang mata” syetan memberi idea baru.
Maka tergodalah perempuan itu, dicarilah mode pakaian yang ketat dan kain yang tipis bahkan transparan. “Mungkin tak ada masalah, kan potongan pakaiannya masih panjang, hanya bahan dan modenya saja yang agak berbeda, biar nampak lebih feminin,” begitu dia menambah. Walhasil pakaian tersebut akhirnya membudaya di kalangan muslimah, makin hari makin bertambah ketat dan transparan. Bahkan saking mininya pakaian itu kadang-kadang bagian pinggang atau perut terbuka, maka jadilah mereka yang disebut oleh Nabi sebagai perempuan berpakaian tetapi telanjang. Nauzubillah..

5. Pake celana panjang ketat aja..
Setelah para muslimah mengenakan pakaian yang ketat, maka syetan datang lagi. Dan sebagaimana biasanya dia menawarkan idea baru yang tampak trendy. Dibisiki perempuan itu, “Pakaian seperti ini membuat susah berjalan atau duduk, soalnya sempit, apa tak sebaiknya di belah sedikit ke atas?” Dengan itu kamu akan lebih santai, lebih kelihatan lincah dan energik.” Lalu dicobalah idea baru itu, dan memang benar dengan dibelah mulai dari bagian bawah hingga lutut atau tak jarang yang diganti dengan celana panjang nan ketat. Ternyata benar, terasa lebih leluasa, terutama ketika akan duduk atau naik kendaraan. “Yah…. tersingkap sedikit tak apa-apalah, yang penting enjoy, kan masih pake jilbab” katanya.

6. Cuma buka mata kaki kan ga apa-apa..
Langkah berikutnya tipu daya yang lebih “gila-gilaan”, tujuannya agar para perempuan menampakkan bagian aurat tubuhnya sedikit demi sedikit. Syetan Berbisik kepada para perempuan, “Baju panjang benar-benar tidak nyaman, kalau hanya dengan membelah sedikit masih kurang leluasa, lebih baik kalau dipotong aja hingga atas mata kaki.” Ini baru agak longgar.
“Oh…… ada yang yang terlupa, kalau kamu pakai baju sedemikian, maka jilbab yang besar tidak sepadan lagi, sebaiknya cari jilbab yang kecil agar lebih serasi, ala…. orang tetap menamakannya dengan jilbab kan?” Maka para perempuan yang terpengaruh dengan bisikan ini terburu-buru mencari mode pakaian yang dimaksudkan.

7. Buka separuh betis ya..
Terbukanya telapak kaki telah biasa ia lakukan, dan ternyata orang yang melihat juga tidak begitu ambil peduli. Maka syetan kembali berbisik, “Ternyata kebanyakan manusia menyukai apa yang kamu lakukan, buktinya mereka tidak ada reaksi apa-apa, kecuali hanya beberapa orang kampungan yang kolot. Kalau langkah kakimu masih kurang leluasa, maka cobalah kamu cari mode lain yang lebih menarik, bukankah kini banyak bawahan separuh betis dijual di pasaran? Tidak usah terlalu khawatir, hanya terlihat kira-kira 10 cm saja.”
Benar-benar bisikan syetan dan hawa nafsu telah menjadi penasihat pribadinya, sehingga apa yang saja yang dibisikkan syetan dalam jiwanya dia turutkan. Maka terbiasalah dia memakai pakaian yang terlihat separuh betisnya kemana saja dia pergi.

8. Kenapa ragu? Biasa-biasa aja..
Kini di mata perempuan itu, zaman benar-benar telah berubah, syetan telah berhasil membalikkan pandangan jernihnya. Terkadang perempuan itu berfikir, apakah ini tidak menyelisihi para perempuan di masa Nabi dahulu. Namun bisikan syetan dan hawa nafsu menyahut, “Ah jelas tidak, kan sekarang zaman sudah berubah”.
“Tetapi? apakah itu tidak menjadi fitnah bagi kaum lelaki,” pikir perempuan.
“Fitnah? Ah…… itu kan zaman dulu, di masa itu kaum lelaki tidak suka kalau perempuan menampakkan auratnya, sehingga para perempuan lebih banyak di rumah dan pakaian mereka sangat tertutup. Tapi sekarang sudah berbeda, kini kaum lelaki kalau melihat bagian tubuh perempuan yang terbuka, malah senang dan mengatakan wow, bukankah ini berarti sudah tidak ada lagi fitnah, karena sama-sama suka? Lihat saja mode pakaian di mana-mana, dari pasar malam hingga mall, semuanya memperagakan mode yang dirancang khusus untuk perempuan maju di zaman ini. Kalau kamu tidak mengikutinya, akan menjadi perempuan yang ketinggalan zaman.”
Demikianlah, maka pakaian yang menampakkan seluruh betis akhirnya menjadi kebiasaan, apalagi banyak orang yang memakainya sementara itu yang mempermasalahkan sedikit sekali.

9. Tanggung kan? Mending buka semua..
Kini tibalah saatnya syetan melancarkan tahap terakhir dari tipu dayanya untuk melucuti hijab muslimah. Setelah pakaian yang menampakkan betis menjadi pakaian sehari-harian dan dirasa biasa-biasa saja, maka datanglah bisikan syetan yang lain. “Pakaian memerlukan variasi, jangan yang itu-itu saja, sekarang ini mode rook mini, dan agar sepadan, rambut kepala harus terbuka, sehingga benar-benar kelihatan indah.”
Maka akhirnya rok mini yang menampakkan bagian bawah paha dia pakai, bajunya pun bervariasi, ada yang terbuka hingga lengan tangan, terbuka bagian punggungnya dan berbagai mode lain yang serba pendek dan mini. Koleksi pakaiannya sangat beraneka ragam, ada pakaian untuk berpesta, bersosial, pakaian kerja, pakaian resmi, pakaian malam, petang, musim panas, musim sejuk dan lain-lain, semuanya telah dicoba. Begitulah sesuatu yang sepertinya mustahil untuk dilakukan, ternyata kalau sudah dihiasi oleh syetan, maka segalanya menjadi serba mungkin dan diterima oleh manusia. Hingga suatu ketika, muncul idea untuk berjalan-jalan di kolam renang atau ke pantai, di mana semua perempuan sama, hanya dua bagian yang paling sensitif saja yang ditutupi. Mereka semua mengenakan pakaian yang sering disebut dengan “bikini”.
"YES.. YES.. BERHASIL!"
Karena semuanya begitu, maka harus ikut begitu, dan na’udzubillah bisikan syetan berhasil, tujuannya tercapai.”Selanjutnya terserah kamu wahai perempuan, kalian semua sama, telanjang di hadapan lelaki lain, di tempat umum. Aku berlepas diri kalau nanti kelak kalian sama-sama di neraka. Aku hanya menunjukkan jalan, engkau sendiri yang melakukan itu semua, maka tanggung sendiri semua dosamu” kata syetan yang tak ingin ikut menanggung risiko.

Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian. (HR. Muslim no. 2128)

Demikian halus, cara yang digunakan syetan, sehingga manusia terjerumus dalam dosa tanpa terasa. Maka hendaklah kita semua, terutama orang tua jika melihat gejala menyimpang pada anak-anak gadis kita sekecil apapun, segera secepatnya diambil tindakan. Jangan biarkan berlarut-larutan, karena kalau dibiarkan dan telah menjadi kebiasaan, maka akan menjadi sukar bagi kita untuk mengatasinya. Membiarkan mereka membuka aurat berarti merelakan mereka mendapatkan laknat Allah, kasihanilah mereka, selamatkan para muslimah, jangan jerumuskan mereka ke dalam kebinasaan yang menyengsarakan, baik di dunia mahupun di akhirat.
Wallahu a’lam bisshawab.
Ilustrasi hijab yang syar'i


0 comments:

Post a Comment

JOIN US