Sebenarnya posting kali ini bukan cuma untuk hafidz saja, karena saya sendiri bukan Hafidz Qur'an, hanya berbagi pengetahuan agar dikemudian hari -mudah-mudahan- punya cita-cita dan azzam sebagai penghafal Al-Qur'an. Kata teman hafidz, menghafal Al-Qur'an itu mudah saja tapi yang sulit itu menjaga hafalannya.
Muncullah sebuah pertanyaan, bagaimana menjaga hafalan Al-Qur'an agar tidak lupa? Ternyata untuk menghafal Al-Qur'an bukan hanya sekedar hafal saja tapi menjadikan Al-Qur'an itu sebagai wirid harian hingga akhir hayat, seperti halnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam semasa hidupnya. Beliau membagi Al-Qur'an menjadi tujuh bagian dan setiap harinya beliau mengulang setiap bagian tersebut, sehingga beliau mengkhatamkan Al-Qur'an setiap 7 hari sekali. Luar biasa...

Aus bin Huzaifah rahimahullah; aku bertanya kepada para sahabat Rasulullah bagaimana cara mereka membagi Al-Qur'an untuk dijadikan wirid harian? Mereka menjawab: “Kami kelompokan menjadi 3 surat, 5 surat, 7 surat, 9 surat, 11 surat, dan wirid mufashal dari surat Qaaf hingga khatam (Al-Qur'an)”. (HR. Ahmad)

Para ulama menyingkat wirid nabi dengan Al-Qur'an ini menjadi kata Fami bisyauqin ( فم ي ب شوق ), dari masing-masing huruf tersebut menjadi symbol dari surat yang dijadikan wirid Nabi pada setiap harinya. Berikut pembagian kelompok Surah Al-Qur'an tersebut:
  1. Hari pertama : Huruf “fa” adalah symbol Surat Al-Fatihah dibaca sampai Surat An-Nisa’.
  2. Hari kedua : Huruf “mim” adalah symbol Surat Al-Maidah dibaca sampai Surat At-Taubah.
  3. Hari ketiga : Huruf “ya” adalah symbol Surat Yunus dibaca sampai Surat An-Nahl.
  4. Hari keempat : Huruf “ba” adalah symbol Surat Bani Israil nama lain dari Surat Al-Isra’ dibaca sampai Surat Al-Furqon.
  5. Hari kelima : Huruf “syin” adalah symbol Surat Asy Syu’ara dibaca sampai Surat Yasin.
  6. Hari keenam : Huruf “wau” adalah symbol Surat Ash-Saffat dibaca sampai Surat Al-Hujurat.
  7. Hari ketujuh : Huruf “qaaf” adalah symbol Surat Qaaf dibaca sampai Surat An-Naas.
Pembagian hizb (tahzib) dengan surat secara lengkap seperti ini lebih utama daripada pembagian hizb dengan juz, karena merupakan salah satu sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dan para sahabatnya. Namun jika kita belum mampu melaksanakan hizb Nabi tersebut kita dapat melalui tahap-tahap alternatif berikut ini dahulu, yaitu:

Fase 1 : mengulangi seluruh hafalan selama 3 bulan.
Fase 2 : mengulangi seluruh hafalan selama 1,5 bulan.
Fase 3 : mengulangi seluruh hafalan selama 1 bulan.
Fase 4 : mengulangi seluruh hafalan selama 1/2 bulan.
Fase 5: mengulangi seluruh hafalan selama 7 hari.

Jika sudah berusaha keras dan belum bisa mencapai tingkatan fase ke-5 ataupun fase ke-4, minimal kita dapat terus bertahan pada fase ke-3 yaitu mengkhatamkan hafalan Al-Qur’an selama sebulan. Disarankan tidak kurang dari ini hingga Allah mengaruniakan nikmat-Nya kepada derajat yang tinggi di dunia dan akhirat, insya Allah.

Sumber : Revolusi Menghafal Al-Qur’an karya Ustadz Yahya Abdul Fattah Az-Zawawi

0 comments:

Post a Comment

JOIN US